Senin, 19 Maret 2012


            Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang memiliki kedudukan sangat tinggi di sisi-Nya. Ia merupakan makhluk yang selalu menta’ati Allah dalam keadaan apapun, sebagaimana firman Allah dalam surah at-Tahrim ayat 6:


“Tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Di dalam al-Qur’an ada satu ayat yang sangat terkenal sekali bahkan selalu dan sering kita mendengarnya, yakni surah al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi:

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikatnya bersholawat untuk Nabi, Hai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

            Tentu kita bertanya-tanya apa makna sholawat Allah dan Malaikat?

            Adapun makna sholawat Allah kepada hambanya, para ulama telah mengungkapkan beberapa makna:
1.        Pujian Allah kepada para hamba di hadapan para Malaikat. Makna ini diungkapkan oleh Abul ‘Aliyah sebagai penjelas makna sholawat Allah kepada Nabi-Nya yang mulia, yaitu: “Shalawat Allah kepada Nabi-Nya adalah sebuah pujian di hadapan para Malaikat.” (Shahih Bukhari kitab at-Tafsir bab Innalllaha wa Malaikatahu Yusholluna ‘alan Nabi)
2.        Penyucian Allah kepada hamba-Nya.Imam ar-Raghib al-Ashfahani berkata:”Sebenarnya shalawat Allah kepada kaum muslimin bermakna penyucian Allah kepada mereka.” (al-Mufradat fii Gharibil Qur’an)
3.        Kasih saying Allah kepada para hamba. Imam Abu ‘ubaid al-Qasim ibnu Salam al-Harawi berkata:”Ia merupakan sebuah wujud kasih saying dari Allah.”
4.        Kemuliaan dari Allah. Makna ini diungkapkan oleh Sufyan ats-Tsaury.
5.        Keberkahan dari Allah. Makna ini diungkapkan oleh Abu Ubaidah. (Zadul Masir)

Adapun makna sholawat para Malaikat kepada para Hamba Allah, al-Hafiz Ibnul Jauzi berkata:”Ada dua pendapat Shalawat para Malaikat kepada para Hamba Allah, Yakni:
1.        Do’a Malaikat kepada mereka. Makna ini diungkapkan oleh Abul ‘Aliyah (Shahih Bukhari kitab at-Tafsir bab Innalllaha wa Malaikatahu Yusholluna ‘alan Nabi)
2.        Permohonan ampunan yang mereka panjatkan kepada Allah untuk para hamba. Makna ini diungkapkan oleh Muqatil (Zadul Masir)

Sedangkan lawan dari shalawat adalah laknat. Apa makna laknat Allah, malaikat dan manusia?

Laknat maknanya adalah pengusiran karena kemurkaaan. Lakna Allah pada hari kiamat dalam bentuk siksaan, sedangkan di dunia dalam bentuk terputusnya seorang hamba dari kasih sayang dan pertolongan-Nya, sedangkan dari manusia dalam bentuk sebuah do’a agar orang yang terlaknat tertimpa bencana. (al-Mufradat fii Gharibil Qur’an). Demikian juga penjelasan al-Imam Ibnul Atsir dalam an-Nihayah fi gharibil hadits wal Atsar.

Selanjutnya penulis akan menyebutkan sebagian kecil dari orang-orang yang dido’akan Malaikat dan yang dilaknat oleh Malaikat berdasarkan al-Qur’an dan Hadits yang shahih datangnya dari Rasulullah. Akan tetapi dalam penulisan ini penulis tidak menyertai dalil, cukup salah satu riwayat saja. Hal ini karena ruang yang terbatas.

ORANG-ORANG YANG DIDO’AKAN MALAIKAT
1. Orang yang tidur malam dalam keadaan suci. (HR. ath-Thabrani dalam kitab al-Ausat dengan sanad Jayyid).
2. Orang yang duduk menunggu shalat. (HR.Muslim kitab al-Masajid wa Mawadhi’ush Shalah bab Fadhlu Shalatil Jama’ah wa Intizharis Shalah).
3. Orang yang berada pada shaff bagian depan dalam Shalat. (HR. Ibnu Hibban kitab ash-Shalah).
4. Orang yang berada di shaff sebelah kanan ketika shalat. (HR. Abu Dawud bab Man Yustahabbu Anyaliyal Imam fish Shaffi wa Karahiyatut Ta-akhkhur)
5. Orang yang menyambung shaff. (HR. Ibnu Majah kitab Iqamatush Shalah bab Iqamatush Shufuf).
6. Makmum mengucapkan Amin setelah imam selesai membaca al-Fatihah dan ucapannya bersamaan dengan ucapan malaikat. (HR. Bukhari kitab ash-Shalah bab Jahrul Imam bit Ta`min).
7. Orang yang duduk di Masjid setelah melaksanakan sholat. (Musnad Imam Ahmad no. 8106).
8. Orang yang melaksanakan sholat Shubuh dan sholat ‘Ashar secara berjama’ah. (HR. Ibnu Khuzaimah kitab ash-Shalah).
9. Orang yang bersholawat atas Nabi. (Musnad Imam Ahmad no. 6605).
10.Orang yyang mendo’akan saudaranya dari kejauhan (tanpa sepengetahuan yang dido’akan) dan bagi yang dido’akan. (HR. Imam Muslim).
11. Orang yang berinfaq agar mereka mendapatkan pengganti atas apa yang diinfaqkannya. (Shahih Bukahri kitab Zakah  bab Qauluhu Ta’ala : Fa-amma Man A’tha wat Taqa wa Shaddaqa bil Husna no. 1442)
12. Orang yang makan sahur. (HR. Ibnu Hibban kitab Shaum no. 3467).
13. Orang yang berpuasa sedangkan orang-orang makan di tempatnya. (Sunan Ibnu Majah kitab Ma Ja-a fish Shiyan bab Fish Shaim idza ukila ‘indahuno. 1748)
14. Orang yang menjenguk orang yang sakit. (Musnad Imam Ahmad no. 754)
15. Para malaikat mengaminkan segala hal yang diucapkan di dekat orang yang sakit dan orang yang telah wafat. (HR. Muslim kitab Janaiz bab Ma Yuqalu ‘indal Maridh wal Mayyit no. 919).
16. Orang yang mengajarkan kebaikan kepada yang lain. (HR. Tirmidzi kitab al-‘Ilmu bab Fi Fadhlil Fiqh ‘alal ‘Ibadah no.2825).
17. Orang yang bertaubat lalu mengikuti jalan Allah beserta karib kerabatnya. (QS. Al-Mukmin : 7-9)
18. Shalawat para Malaikat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam. (QS. Al-Ahzab : 56).

ORANG-ORANG YANG DILAKNAT MALAIKAT
1. Orang yang mencela Sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam. (Mu’jamul Kabir no. 12709).
2. Orang yang melakukan kemungkaran di kota Madinah atau melindunginya. (Shahih Muslim kitab al-Hajj bab Fadhlul Madinah wa Du’a an-Nabiyyi bil Barakah no. 469).
3. Seseorang yang menzhalimi penduduk Madinah atau menakut-nakuti. (Majma`uz Zawaid kitab al-Hajj bab Fi Man Akhafa Ahlal Madinah wa Aradahum bis Su-i).
4. Orang yang menisbatkan diri kepada selain ayahnya atau kepada selain walinya. (Shahih Muslim kitab al-Hajj bab Fadhlul Madinah wa Du’a an-Nabiyyi bil Barakah no. 467).
5. Orang yang membatalkan amanah seorang muslim. (Shahih Bukhari kitab al-Fara-idh bab Itsm Man Idda’a ila Ghairi Abiihi no. 6755).
6. Orang yang pelit/bakhil. HR. Bukhari kitab az-Zakah bab Qauluhu Ta’ala : Fa-amma Man A’tha wat Taqa wa Shaddaqa bil Husna no. 1442)
7. Do’a malaikat Jibril kepada 3 (tiga) golongan manusia agar mereka dijauhkan dari rahmat Allah:
a.       Orang yang mendapati Ramadhan tetapi ia tidak diampuni (setelah keluar dari Ramadhan).
b.       Orang yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup atau salah satunya, tetapi ia masuk kedalam    neraka (karena belum meminta maaf).
c.       Orang yang disebutkan nama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam tetapi ia tidak bershalawat kepadanya. (Shahih Ibnu Hibban kitab al-Bir wal Ihsan bab Haqqul walaidain no. 409)
8. Orang yang menodongkan senjata kepada seorang Muslim. (Shahih Muslim kitab al-Bir wash Shilah wal Adab bab an-Nahyu ‘an Isyarah bis Silah ila Muslimin no. 2616)
9. Orang yang menghalangi ditegakkannya Qishah (tuntut balas) bagi orang yang berhak mendapatkannya. (Sunan Abu Dawud kitab ad-Diyat bab Man Qatal fi Umya  baina Qaumin no. 4528).
10. Seorang Istri yang menolak ajakan suaminya untuk berjima’. (Shahih Bukhari kitab an-Nikah bab Idza Batat al-Mar-ah Muhajirah Firasy Zaujiha no. 5193)
11. Orang kafir yang mati dalam keadaan kafir. (QS. Al-Baqarah :161-162).
12. Orang yang kafir setelah beriman padahal ia bersaksi bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam adalah benar dan penjelasan telah datng kepada mereka. (QS. Ali Imran :86-88).

Inilah yang dapat penulis himpun dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, karena penulis memang mengambil hal itu semua berdasarkan al-Qur’an dan Hadits yang shahih. Setiap prilaku manusia yang penulis sebutkan di atas hanya penulis cantumkan satu riwayat yang sebenarnya sangat banyak, tapi penulis merasa satu dalil dari setiap tindakan di atas sudah cukup bagi kita semua. Seharusnya seorang muslim wajib beriman kepada Allah dan Rasulullah, dalam arti membenarkan apa yang beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam sabdakan.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala melindungi kita semua. Menjadikan kita sebagai orang-orang yang mendapatkan nikmat berupa shalawat dari malaikat dan dijauhi dari laknat malaikat. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis kritik dan saran di box coment ini, karena komentar anda sangat penting untuk perbaikan dalam mendakwahkan ISLAM