Senin, 06 Februari 2012

 

1. Kristenisasi kepada pasien muslim.

Di beberapa rumah sakit, misalnya di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, kepada pasien muslim dibagi-bagikan leaflet (brosur) tentang penghiburan dan penyembuhan Yesus Kristus kepada
orang-orang sakit. Di rumah sakit Advent Bandung, pasien muslim diajak berdoa berdama oleh rohaniawan rumah sakit dengan tata cara
peribadatan Kristen.

      
2. Kristenisasi melalui jalur pemerkosaan gadis-gadis muslimah.
*Khairiyah Anniswah alias Wawah, siswi MAN Padang, setelah diculik dan dijebak oleh aktivis Kristen, diberi minuman perangsang
lalu diperkosa. Setelah tidak berdaya, dia dibaptis dan dikristenkan.
      
* Kasus serupa menimpa Linda, siswi SPK Aisyah Padang. Setelah diculik dan disekap oleh komplotan aktivis Kristen, dia diperlakukan
secara tidak manusiawi dengan teror kejiwaan supaya murtad ke Kristen dan menyembah Yesus Kristus.
      
* Di Bekasi, modus pemerkosaan dilakukan lebih jahat lagi. Seorang pemuda Kristen berpura-pura masuk Islam lalu menikahi seorang gadis
muslimah yang salehah. Setelah menikah, mereka mengadakan hubungan suami isteri. Adegan ranjang yang telah direncanakan, itu foto oleh
kawan pemuda Kristen tersebut. Setelah foto dicetak, kepada muslimah tersebut disodorkan dua pilihan: "Tetap Islam atau Pindah ke
Kristen?". Ka!au tidak pindah ke Kristen, maka foto-foto talanjang muslimah tersebut akan disebarluaskan. Karena tidak kuat mental, maka
dengan hati berontak muslimah tersebut dibaptis dongan sangat-sangat terpaksa sekali, untuk menghindari aib.
      
* Di Cipayung Jakarta Tirnur, seorang gadis muslimah yang taat dan shalehah terpaksa kabur dari rumahnya. Masuk Kristen mengikuti pemuda
gereja yang berhasil menjebaknya dengan tindakan pemerkosaan dan obat-obat terlarang.
3. Kristenisasi melalui penyebaran Narkoba.
Di desa Langensari, Lembang, Bandung, Yayasan Sekolah Tinggi Theologi (STT) Doulos meyebarkan Kristen dengan cara merusak moral
terlebih dahulu. Di sana, para pemuda usia 15 tahunan dicekoki minuman keras dan obat-obat terlarang sampai kecanduan berat. Setelah
kecanduan, para pemuda harapan bangsa itu dimasukkan ke panti rehabilitasi Doulos untuk disembuhkan sambil dicekoki Injil supaya
murtad dari Islam. (Republik, 10 dan 12 April 1999).
      
4. Kristenisasi melalui kesaksian-kesaksian Palsu via mantan muslim (murtadin)
* Tahun 1974, GPIB Maranatha Surabaya digegerkan oleh kasus pelecehan agama oleh Pendeta Kernas Abubakar Masyhur Yusuf Roni. Dalam
ceramahnya, sang pendeta itu mengaku ngaku sebagai mantan kiyai, alumnus Universitas Islarn Badung dan pernah menjadi juri MTQ
Internasional. Dia tafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an secara sangat ngawur. Kaset rekaman ceramah tersebut kemudian diedarkan secara luas kepada
umat Islam.
      
Setelah diusut tuntas, ternyata pengakuan pendeta itu hanyalah bohong belaka Yusuf Roni teryata tidak bisa baca Al-Qur’an. Dengan
kebohongannya itu, Pendeta Pembohong Yusuf Roni diganjar penjara 7 tahun di Kalisosok, Surabaya.
      
* Ketika orang sudah banyak melupakan kasus pelecehan Yusuf Roni, di Jakarta muncul pelecehan plus seribu dusta yang baru. Seseorang
yang menamakan dirinya  Pendeta Hagai Ahmad Maulana mengaku sebagai putra kandung kesayangan KH. Kosim Nurzeha. Ceramahnya di gereja pun
beredar luas di kalangan masyarakat. Setelah diselidiki, terkuaklah kebohongan besar pendeta Hagai Ahmad Maulana. Sebab belum pernah istri
KH. Kosim Nurzeha melahirkan Ahmad Maulana.
      
* Di Padang, trik yang sama dipakai untuk menggoyang akidah umat. Seseorang yang menamakan dirinya Pendeta Willy Abdul Wadud Karim
Amrullah, namanya menjadi naik daun di dunia pemurtadan Kristenisasi, setelah mangaku adik kandung ulama besar pakar tafsir, Yang Mulia
Almarhum Buya Hamka.
Orang awam banyak yang percaya tanpa cek dan ricek. Langsung yakin begitu saja dengan pengakuan bahwa adik kandung Buya Hamka itu
sudah murtad ke Kristen.
Setelah diselidiki, ternyata pengakuan itu adalah kebohongan yang sangat besar. Salah seorang putra Buya Hamka menyatakan bahwa
sepanjang hayatnya, dia tidak pernah punya paman yang namanya Willy Abdul Wadud Karim Amarullah.
      
* Di Cirebon, murtadin Danu Kholil Dinata Ev. Danu Kholil Dinata alias Theofilus Daniel alis Amin Al Barokah, mengaku sebagai sarjana
agama Islam, yang pindah menjadi pemeluk Kristen setelah mempelajari Nabi Isa versi Islam di STAI Cirebon. Setelah dilacak, ternyata ijazah
sarjana yang dipakai untuk kesaksian adalah PALSU.
      
* Para murtadin pembohong lainnya adalah Drs. H. A. Poernomo Winangun alias Drs. H. Amos, Ev Hj. Christina Fatimah alias Tin
Rustini (nama asli dikampung Sutini alias Bu Nonot, Pdt. Rudy Muhammad Nurdin, Pdt. M. Mathius, Pdt. Akmal Sani, Niang Dewi Ratu Epon Irma F.
Intan Duana Paken Nata Sastranagara (Ev. Ivone Felicia IDp.). Mengaku telah mengkristenkan 60 kiyai Banden, dll.
5. Kristenisasi berkedok sosial di desa-desa turpencil.
Kristenisasi dilancarkan kepada orang-orang miskin sambil menawarkan makanan (berisi, mie, gula, dll.) secara gratis, obat-obatan, pakaian bekas, alat-alat pertanian (bibit, pupuk, obat
pembunuh serangga), dll.
Setelah orang desa merasakan manfaatnya, maka barulah para misi menyatakan maksud yang sebenarnya, bahwa mereka itu sebagai pelayan
dari Yesus Kristus. Dan bantuan yang mereka nikmati itu adalah dari Yesus. Maka, mana yang lebih baik, Islam atau Kristen? Selanjutnya,
masyarakat desa dibaptis. Bagi yang tidak mau masuk Kristen maka dimulailah misi untuk menggoda iman untuk melemahkan ajaran Islam.
      
6. Kristenisasi berkedok Islam, yaitu memurtadkan akidah umat dengan strategi ‘Srigala Berbulu Domba’.
Dengan memakai idiom-idiom keislaman dalam tata cara peribadatan serta menerbitkan buku-buku dan brosur (leaflet) berwajah Islam, tapi
isinya memutarbalikan ayat-ayat Al Our’an dan Hadits, untuk mendangkalkan akidah. Dipermainkannya ayat-ayat ilahi untuk meleceh
Islam demi untuk menjunjung tinggi kekristenan. Tujuan akhirnya, agar kaum muslimin meragukan ajaran Islam lalu pindah ke Kristen
Dengan Gerakan pemurtadan kristiani yang dikemas dalam wajah Islam, persoalan dakwah Islamiyah semakin berat. Agresivitas misi
Kristen sudah memasuki tingkat berbahaya. Kaum awam sulit membedakan keislaman dan kekristenan, sehingga mudah dikaburkan akidahnya.
Bentuk-bentut Kristenisasi yang dikemas dalam wajah Islam, antara lain:
1. Dengan meniru kebiasaan umat Islam dalam bangunan dan tata cara ritual.
GPIB Padang memakai lambang-lambang Minang dalam bangunan Gereja untuk merayu orang Minang agar tertarik kepada Kristen.
Di beberapa desa di Yogyakarta, misi Kristen meniru adat kebiasaan umat Islam, seperti tahlilan, pakai kopiah yang biasa
dipakai oleh umat Islam, mengucapkan salam `Assalamu’alaikum’, dll.
Shalat 7 waktu dengan pakai peci, sajadah, tiwalul Injil dan qasidah versi Kristen yang dilakukan oleh Kristen sekte Ortodox Syria.
Buku-buku yang diterbitkan antara lain. Kitabus Sholawat as Sab’u, Almasih Juru Selamatku, Muslim Sahabatku, La ilaha illallahu, Tauhid
dalam perspektif Gereja Ortodox Syiria, dll.
          
2. Melalui berbagai penerbitan kristenisasi berkedok Islam.
Ada dua target yang ingin dicapai oleh missi dengan penerbitan buku-buku berwajah Islam.
Pertama, target ke dalam, untuk memantapkan ajaran Kristen. Seoiah-olah ajaran Kristenlah yang paling benar.
Kedua, target ke luar, untuk mengelabuhi umat Islam yang masih dangkal pemahamannya, agar mau membaca lalu meyakini doktrin
agama Kristan. Ini sangat ditekankan mereka, sebab mereka melihat bahwa umat Islam awam tidak sudi membaca buku-buku yang berwajah Kristen.
Daftar berbagai penerbitan kristenisasi berkedok Islam yang ketahuan, antara lain:
          
1. Buku karya Drs. A. Poernarna Winangun: Upacara lbadah Haji, Ayat-ayat Al Qur’an Yang Menyelamatkan, Isa Alaihis Salam Dalam
Pandangan Islam, dan Riwayat Singkat Putaka Peninggalan Nabi Muhammad saw.
                
2. Buku Kristus dan Kristen di Dalam Al-Qur’an (Al Masih Wal Masihiyun Fil Quur’an) karya Drs. Amin Al Barokah alias Danu
Kholil Dinata.
                
3. Buku Karya mendiang Hamran Ambrie: Allah Sudah Pilihkan Saya Kasih Buat Hidup Baru Dalam Yesus Kristus, Keilahian Yesus Kristus dan Allah tritunggal Yang Esa, Dengan Kasih Kita Jawab,
Jawaban Atas Buku Bible Qur’an dan Science, Dialog Tertulis Islam-Kristen, Surat bari Mesir, Siap Sedia Menjawab Tantangan Benteng
Islam, Sebuah Memori Yang Tak Terlupakan, dll.
                
4. Terbitan Yayasan Jalan Al Rachrnat: Sejarah Naskah Al Qur’an dan Alkitab, oleh John Gilchrist; Sulitkah Menjadi Orang
Kristen, oleh Abdul Masih; Siapakah Kristus Selayaknya Menurut Anda, oleh Abdul Masih; Sudah Kutemukan, oleh Iskandar Jadeed; Benarkah
Alkitab Dipalsukan, oleh Iskandar Jadeed; Injil Barnabas Suatu Kesaksian Palsu, oleh Iskandar Jadeed; Kesempurnaan Taurat dan Injil,
oleh Iskandar Jadeed; Bagaimana Supaya Dosa Diampuni, oleh Iskandar Jadeed; Bagaimana Kita Berdoa, oleh Iskandar Jadeed; Kristus Menurut
Islam dan Kristen, oleh John Gilchrist, Benarkah Nabi Isa Disalib, oleh John Gilchrist; Allah Itu Esa di Dalam Tritungga! Yang Kudus,
oleh Zachariah Butrus; Selidikilah, Anda Pasti Selamat, oleh Sultan Muhammad Paul.
                
5. Terbitan Yayasan Christian Centre Nehemia: Kerudung Yang Dikoyak, oleh Gulshan Ester; Seorang Gadis Kristen Mempertanggungjawabkan Imannya, oleh Nita; Apakah Al Qur’an
Benar-benar Wahyu Allah, oleh Ev. J. Litik; Kebenaran Firman Allah, oleh Pdt. M. Matheus; Lima Alasan Pokok Tentang Isi Al Qur’an Yang
Menyebabkan Saya Beralih Dari Islam ke Kristen, oleh Ev. J. Litik; dll.
                
6. Karya Pdt. R. Muhammad Nurdin: Ayat-Ayat Penting Di Dalam Al-Qur’an, Keselamatan Di Dalam Islam, Selamat Natal Menurut Al
Qur’an, Kebenaran Yang Benar (As Shodiqul Mashduuq), Rahasia Allah Yang Paling Besar (As Sirrullahil Akbar), Telah Kutemukan Rahasia
Allah Yang Paling Besar, Ya Allah Ya Ruhul Qudus Aku Selamat Dunia dan Akhirat, Wahyu Tentang Neraka, Wahyu Keselamatan Allah, dan lain-lain.
                
7. Kaligrafi dan kalender tulisan Arab yang berisikan ayat-ayat Injil tentang ketuhanan Yesus.
                
8. Brosur-brosur: Brosur Dakwah Ukhuwah, Brosur Shirathal Mustaqim, Brosur Jalan Al Rachmat, dll.
                
9. Kaset: Kaset tilawatul Injil, Dzat dan Sirat Allah (ceramah Pendeta Kemas Abubakar Mashur Yusuf Roni), Kesaksian murtadin
Muhammad Imran, Kesaksian murtadin Ikhwan Luqman, Kesaksian murtadin Pdt. Akmaal Sani, Kesaksian murtadin Lies Saodah, Kesaksian murtadin
Hagai Ahmad Maulana yang mengaku-ngaku putera KH. Kosim Nurzeha, dan lain-lain.

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis kritik dan saran di box coment ini, karena komentar anda sangat penting untuk perbaikan dalam mendakwahkan ISLAM