Dalam Shahih Al Bukhari disebutkan:
Islam adalah satu-satunya agama yang diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala
"Innaddina 'indallahil ISLAM"
Allah adalah satu-satunaya tuhan
My god is ALLAH
Islam adalah agama yang masuk akal, tidak seperti yang lainnya
Islam is the BEST
Semoga kita semua berada di jalan yang diridhai Allah amin,,
one again, Islam is the perfect
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam adalah utusan yang terbaik
Semoga kita dapat mengikuti sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam
Minggu, 29 April 2012
Dalam Shahih Al Bukhari disebutkan:
Jumat, 27 April 2012
Al Quran dilihat dari sisi kandungannya telah banyak ditulis dan diketahui, tetapi keajaiban dilihat dari bagaimana Al Quran ditulis/disusun mungkin belum banyak yang mengetahui. Orang-orang non-muslim khususnya kaum orientalis barat sering menuduh bahwa Al Qur’an adalah buatan Muhammad. Padahal kalau kita baca Al Qur’an ada ayat yang menyatakan tantangan kepada orang-orang kafir khususnya untuk membuat buku/kitab seperti Al Quran dimana hal ini tidak mungkin akan dapat dilakukannya meskipun jin dan manusia bersatu padu membuatnya. Tulisan singkat ini bertujuan untuk menyajikan beberapa keajaiban Al Qur’an dilihat dari segi bagaimana Al Qur’an ditulis, dan sekaligus secara tidak langsung juga untuk menyangkal tuduhan tersebut, dimana
Kamis, 26 April 2012
Ada hari yang dirasa spesial bagi kebanyakan orang. Hari yang
mengajak untuk melempar jauh ingatan ke belakang, ketika saat ia
dilahirkan ke muka bumi, atau ketika masih dalam buaian dan saat-saat
masih bermain dengan ceria menikmati masa kecil. Ketika hari itu datang,
manusia pun kembali mengangkat jemarinya, untuk menghitung kembali
tahun-tahun yang telah dilaluinya di dunia. Ya, hari itu disebut dengan
hari ulang tahun.
Nah sekarang, pertanyaan yang hendak kita cari tahu jawabannya adalah: bagaimana sikap yang Islami menghadapi hari ulang tahun?
Nah sekarang, pertanyaan yang hendak kita cari tahu jawabannya adalah: bagaimana sikap yang Islami menghadapi hari ulang tahun?
Salman al-Farisi pada awal hidupnya adalah seorang bangsawan
dari Persia yang menganut agama Majusi. Namun dia tidak merasa nyaman
dengan agamanya. Pergolakan batin itulah yang mendorongnya untuk mencari
agama yang dapat menentramkan hatinya.
Kisah Salman diceritakan langsung kepada seorang sahabat dan keluarga dekat Nabi Muhammad bernama Abdullah bin Abbas:
Salman dilahirkan dengan nama Persia, Rouzbeh, di kota Kazerun, Fars, Iran. Ayahnya adalah seorang Dihqan (kepala) desa. Dia adalah orang terkaya di sana dan memiliki rumah terbesar.
Kisah Salman diceritakan langsung kepada seorang sahabat dan keluarga dekat Nabi Muhammad bernama Abdullah bin Abbas:
Salman dilahirkan dengan nama Persia, Rouzbeh, di kota Kazerun, Fars, Iran. Ayahnya adalah seorang Dihqan (kepala) desa. Dia adalah orang terkaya di sana dan memiliki rumah terbesar.
Jumat, 13 April 2012
Dia adalah seorang shahabiyyat bernama Su’airah al-Asadiyyah atau yang dikenal dengan Ummu Zufar radhiyallohu’anha.
Walau para ahli sejarah tak menulis perjalanan kehidupannya secara
rinci, karena hampir semua kitab-kitab sejarah hanya mencantumkan
sebuah hadits dalam
biografinya, namun dengan keterangan yang sedikit itu kita dapat
memetik banyak faedah, pelajaran, serta teladan yang agung dari wanita shalihah ini.
Su’airah al-Asadiyyah berasal dari Habsyah atau yang dikenal
sekarang ini dengan Ethiopia. Seorang wanita yang berkulit hitam, yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan penuh ketulusan. Ia adalah
perumpamaan cahaya dan bukti nyata dalam kesabaran, keyakinan dan
keridhaan terhadap apa yang telah ditakdirkan Allah, Rabb Pencipta Alam
semesta ini. Dia adalah wanita yang datang dan berbicara langsung
dengan pemimpin orang-orang yang ditimpa musibah dan imam bagi orang-orang yang sabar, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Beliau radhiyallahu ‘anhu termasuk kalangan orang-orang shalih, sekaligus salah satu dari sahabat utama yang dekat dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, imam yang utama dari sejumlah sahabat yang lainnya.
Beliau telah menghabiskan hidup dan segenap jiwa raganya, harta
kekayaannya serta waktunya untuk diinfakkan dan berjihad di jalan
Allah. Termasuk memberikan pelayanan dalam dakwah dan penyampaian wahyu.
Dialah sahabat Abu Bakar yang nama lengkapnya Abdullah bin Abi Quhafah Al Qurasyi At TamimiAbu Bakar Asy Syiddiq. yang terkenal dengan sebutan
Kamis, 12 April 2012

Hidayah Allah datangnya tidak bisa diraba-raba. Apabila Allah
menghendaki maka ia akan mendatangi hamba yang berbahagia itu.
Demikianlah kisah seorang pendeta asal Italia.
Sang mantan pendeta telah mengikuti secara seksama prosesi pemakaman sang Raja yang bersamaan waktunya dengan jenazah yang lain. Ia melihat tidak ada perbedaan sama sekali antara kedua jenazah tersebut. Keduanya sama-sama dishalatkan dalam waktu yang bersamaan.
Sang mantan pendeta telah mengikuti secara seksama prosesi pemakaman sang Raja yang bersamaan waktunya dengan jenazah yang lain. Ia melihat tidak ada perbedaan sama sekali antara kedua jenazah tersebut. Keduanya sama-sama dishalatkan dalam waktu yang bersamaan.
"Wahai Allah, jika Engkau mengharamkanku dari agama yang lurus ini, janganlah anakku Sa’id diharamkan pula daripadanya.” (Doa Zaid untuk anaknya Said).
Ayah
Said bernama Zaid bin Amru bin Nufail, tidak suka dan tidak pernah mau
mengikuti ajaran jahiliyah.
Rabu, 11 April 2012
Pada sebuah kesempatan, Syaikh Prof.Dr. Abdul Aziz Bin Muhammad Abdul Latief *) ditanya:
Apakah orang mati dapat mendengarkan hal-hal yang terjadi
disekitarnya? Ketika seseorang meninggal, apakah ia dapat merasakan apa
yang ada disekitarnya, seperti keberadaan keluarganya, sebelum ia
dimandikan, dikafankan lalu dikubur? Lalu apakah mayat tersebut dapat
mendengarkan suara-suara disekelilingnya? Karena terdapat hadits yang
menyatakan bahwa mayat dapat mendengar hentakan sandal orang yang
menguburkannya.
Syaikh Dr. Abdul Aziz Bin Muhammad Abdul Latief menjawab:
Keutamaan al-Mu’awwidzatain
Dalam Shahih-nya, Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhushallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, bahwa Rasulullah
(( أَلَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتْ اللَّيْلَةَ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ؟))
“Tahukah engkau ayat-ayat yang telah diturunkan malam ini, tidak
pernah ada yang menyerupainya sama sekali? Kemudian beliau mengatakan:
Jumat, 06 April 2012
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, niscaya
aka nada cahaya terang yang menyinari antara dirinya dengan baitul
‘atiq (Ka’bah).”
Hadits ini hanya memiliki satu sanad, yaitu Abu Sa’id
al-Khudri meriwayatkannya kepada Qais bin Abbad, lalu Qais bin Abbad
meriwayatkannya kepada Abu Mijlaz, lalu Abu Mijlaz meriwayatkannya
kepada Abu Hasyim Ar-Rumani.
Inilah satu-satunya jalur sanad hadits ini. Lalu Abu Hasyim
Ar-Rumani meriwayatkan hadits ini kepada tiga orang perawi: Husyaim bin
Basyir, Syu’bah bin Hajjaj, dan Sufyan ats-Tsauri. Dari Abu Hasyim
Ar-Rumani terjadilah perbedaan matan (teks bunyi) hadits. Dan dari tiga
perawi setelahnya tersebut terjadilah perbedaan matan dan sanad
(jalur periwayatan) hadits ini. Dan dari sinilah terjadi perbedaan
pendapat para ulama tentang keshahihan dan kedha’ifan hadits ini.
Senin, 02 April 2012
Kesaksian Para Sahabat Tentang Hafalan dan Ketelitian Abu Hurairah
Posted by Setyo Wibowo On 03.42 No comments
Sejumlah tokoh sahabat telah memberikan kesaksian tentang banyaknya
ilmu Abu Hurairah dan ketepatannya dalam meriwayatkan hadits.
Seorang laki-laki datang menemui Thalhah bin Ubaidillah lalu
berkata, “Wahai Abu Muhammad, bagaimana menurutmu tentang orang Yaman
ini, yakni Abu Hurairah, apakah dia lebih tahu tentang hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
daripada kalian, karena kami telah mendengar darinya hadits-hadits
yang tidak pernah kami dengar dari kalian, ataukah ia berkata atas Nabi
apa yang tidak pernah beliau sabdakan?”
Dari ‘Amr bin ‘Auf bin Zaid al-Muzani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ
أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku,
kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala)
seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi
pahala mereka sedikit pun“[1].
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan besar bagi orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
terlebih lagi sunnah yang telah ditinggalkan kebanyakan orang. Oleh
karena itu, Imam Ibnu Majah mencantumkan hadits ini dalam kitab “Sunan
Ibnu Majah” pada Bab: “(Keutamaan) orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia)”[2].
Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari berkata, “Orang muslim yang
paling utama adalah orang yang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia), maka bersabarlah wahai para pencinta sunnah (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam), karena sesungguhnya kalian adalah orang yang paling sedikit jumlahnya (di kalangan manusia)”[3].
Faidah-faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:
Minggu, 01 April 2012
Dalam Perang Muktah, ia diserahi tugas menjadi pemegang bendera Islam. Setelah tangan kanannya terpotong dia memegang bendera dengan tangan kiri. Namun tangan kirinya juga terpotong, sehingga dia memegang bendera itu dengan dadanya. Akhirnya, ia mati syahid dengan tubuh penuh luka dan sayatan pedang.
Langganan:
Komentar (Atom)