Hadits terakhir yang menyebutkan keutamaan membaca surat Al-Kahfi
pada hari atau malam Jum’at diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id
al-Khudri RA.
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, niscaya
aka nada cahaya terang yang menyinari antara dirinya dengan baitul
‘atiq (Ka’bah).”
Hadits ini hanya memiliki satu sanad, yaitu Abu Sa’id
al-Khudri meriwayatkannya kepada Qais bin Abbad, lalu Qais bin Abbad
meriwayatkannya kepada Abu Mijlaz, lalu Abu Mijlaz meriwayatkannya
kepada Abu Hasyim Ar-Rumani.
Inilah satu-satunya jalur sanad hadits ini. Lalu Abu Hasyim
Ar-Rumani meriwayatkan hadits ini kepada tiga orang perawi: Husyaim bin
Basyir, Syu’bah bin Hajjaj, dan Sufyan ats-Tsauri. Dari Abu Hasyim
Ar-Rumani terjadilah perbedaan matan (teks bunyi) hadits. Dan dari tiga
perawi setelahnya tersebut terjadilah perbedaan matan dan sanad
(jalur periwayatan) hadits ini. Dan dari sinilah terjadi perbedaan
pendapat para ulama tentang keshahihan dan kedha’ifan hadits ini.